SOLOK KOTA - Berangkat dari keluarga Serdadu, anak seorang Bintara TNI (Tentara Nasional Indonesia) berpangkat Peltu (Peltu Purn Sigit Darwanto yang terakhir bertugas sebagai Bintara Tinggi di Koramil Tarumajaya Kodim 0507/Bekasi), kehidupan prajurit merupakan lingkungan yang tidak asing bagi Letkol Arm Hendrik Setiawan, SE.
Hendrik Setiawan tahu persis bagaimana kehidupan prajurit TNI mulai dari strata pangkat terbawah, meski dalam karier militer yang dijalaninya tak pernah menempatkannya di posisi itu, hingga tak ayal jika sebagai orang nomor satu di satuan komando yang dipimpinnya, dirinya menjadi komandan yang peka dan peduli terhadap kesejahteraan anggotanya.
Dalam satu kesempatan saat awal menerima amanah jabatan sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0309/Solok, bahkan yang menjadi misi utama Letkol Hendrik yang memiliki background pendidikan Sarjana Ekonomi lulusan STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka (Uhamka) itu, selain pelaksanaan tugas primer dari Komando Atas, adalah upaya untuk peningkatan kesejahteraan anggota serta peremajaan markas komando demi kenyamanan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
Terkait peremajaan markas Komando, berkat hubungan komunikasi sosial yang baik dengan pemerintah daerah yang dibangunnya, markas prajurit berseragam loreng yang terletak di Pusat Kota Solok itu telah tampak berubah dengan tampilan lebih segar, setelah dilakukan perbaikan atap markas yang sebelumnya terdapat banyak kerusakan dan kebocoran.
Saat ini pun pimpinan tertinggi di Kodim 0309/Solok itu tengah fokus dalam misi, upaya peningkatan kesejahteraan prajurit / anggota Kodim setempat.
Bak gayung bersambut, cita-cita dan harapan mulianya itu seolah mendapat jalan terang dengan adanya program yang digagas oleh Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Purmanto, yaitu P3MP (Program Pemberdayaan Prajurit dan Masyarakat).
P3MP sendiri merupakan program pemberdayaan prajurit, baik secara perorangan maupun dengan kerjasama melibatkan masyarakat, dalam melaksanakan kegiatan produktif, atau usaha yang bernilai ekonomis (menghasilkan income tambahan).
Tak menyia-nyiakan kesempatan, jebolan Akmil tahun 2002 itu mengajak dan memotivasi seluruh prajurit untuk kreatif dalam menggagas dan mencari peluang usaha produktif yang bisa dijadikan sandaran peningkatan ekonomi bahkan menjadi modal kelak, di saat memasuki masa purna tugas, agar tetap aktif dan menghasilkan.
Baca juga:
Dr.Hidayatullah, Alumni ke-39 PDIE Unila
|
Tak hanya mengajak dan memotivasi dengan kata-kata belaka, bahkan mantan Danyon Armed 2/105 Tarik/Kilap Sumagan itu tak enggan terjun langsung, bergerak memberikan contoh. Tak tanggung-tanggung, rumah dinas yang ditempatinya bersama sang istri Ny.Ayu Hendrik Setiawan beserta 3 orang anaknya itu, bahkan dijadikan sebagai objek sarana usaha produktif, dengan memanfaatkan sebahagian ruangan serta halaman belakang rumah tersebut untuk menggeluti usaha budidaya jamur tiram.
Keseriusannya bahkan dibuktikan dengan menggaet seorang yang berpengalaman dalam usaha budidaya jamur pangan dari kelompok Basidiomycota itu, sebagai mentor dengan memberdayakan prajurit yang juga memiliki minat serta passion yang sama untuk merintis dan mengembangkannya.
Baca juga:
Zainal Bintang: Dimana Itu Kearifan Lokal?
|
Sebagai wujud totalitas dalam pengembangan usaha ini, jamur-jamur segar yang dihasilkan tidak hanya dijual mentah, namun juga diolah dalam berbagai macam pangan olahan yang unik dan nikmat, seperti sate jamur, bakso jamur, ayam penyet jamur, sop jamur, jamur crispy dan berbagai olahan kreatif lainnya.
Berbagai jenis makanan hasil olahan tangan para tentara dengan melibatkan Persit (Persatuan isteri prajurit) berbahan dasar jamur itu pun dapat dinikmati oleh siapa saja, di Kantin Makodim 0309/Solok. Selain menikmati makanan olahan jamur dan berbagai makanan lainnya, di kantin itu juga disediakan sarana sound system lengkap untuk melampiaskan bakat serta hobi para pengunjung dalam olah vocal.. Tak jarang juga, Dandim serba bisa (multitalent), Letkol Arm Hendrik ditemukan di tampat itu, memperdendangkan suara emasnya, serta bergurau bersama para penggunjung, yang sekaligus diharapkannya bisa manjadi wahana untuk lebih dekat dengan masyarakat.
Tidak cukup sampai di situ, sebagai tauladan bagi anggota jajarannya, perwira TNI yang memulai karier miliiternya sebagai Danramil Penugasan di Koramil 1703-05 DIM 1703/MKW REM 171/PVT DAM XVII/TKR itupun memaksimalkan setiap ruang yang ada di lingkungan rumah dinasnya itu dengan kegiatan produktif lainnya, diantaranya ternak ayam kokok balenggek, ayam hutan, dan kucing persia, yang semuanya merupakan hewan peliharaan yang memiliki nilai jual cukup tinggi.
“Semestinya ini menjadi tolak ukur dan diharapkan mampu memotivasi para anggota untuk senantiasa berpikir produktif, bahwa peluang itu ada dimana-mana, dan yang terpenting adalah kemauan dari diri kita masing-masing, ” ungkap prajurit loreng yang saat ini tengah menuntaskan pendidikan program Magister (S2) Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan itu.
Selain itu, bagi prajurit yang memiliki passion berbeda dengan inovasi serta ide usaha kreatif lainnya, Letkol Arm Hendrik Setiawan pun memberikan dukungan penuh dari berbagai sektor.
Hampir saban hari, perwira menengah TNI kelahiran Bekasi, 10 Mei 1980 itu terjun ke lapangan usai melaksanakan tugas utamanya di satuan, guna memantau jalan dan berkembangnya usaha yang ditekuni anggota jajarannya.
Berpetualang ke pelosok-pelosok lokasi objek atau lahan produktif anggotanya hingga larut malam menjadi hal yang biasa bagi Hendrik, demi memberikan motivasi dan memastikan terwujudnya misi mulia yang dibawanya melalui program andalan Danrem BrigjenTNI Purmanto itu.
“Saya sangat sadar jabatan ini hanya sekejab, paling satu atau dua tahunan. Oleh sebab itu, saya ingin ketika saya meninggalkan satuan ini, ada perubahan dalam kehidupan anggota, setidaknya mindset untuk berupaya meningkatkan kesejahteraan dengan cara-cara yang halal dan tidak bertentangan dengan aturan serta hukum yang berlaku, ” ujar Hendrik dalam satu kesempatan.
Tak hanya sebatas di tubuh prajurit, tambah Letkol Hendrik, semangat juang untuk bangkit serta mindset produktif ini harus ditularkan kepada masyarakat, serta bersama-sama dengan masyarakat bergerak maju, yang sekaligus untuk menjaga dan memperkuat kemanunggalan TNI dan Rakyat. (Amel)